a. MAAFKAN AKU
ayam-ayamku
maafkan aku
hari ini tidak ada nasi untuk mu
ibu han dapat rezeki sedikit
ayam-ayamku
jangan marah!
Kuminta tetaplah kau bertelur
Karena hanya dengan telurmu aku dapat bersekolah
Ayam-ayamku
Apabila besok Tuhan melimpahkan berkat-Nya
Untukmu:
Kan kuberi sekantong jagung.
(Surytun,kelas VI SD Kristen II Magelang
JL.Jend. A. YaniNo.30 magelang)
b. KUPU-KUPU
Alangkah eloknya warna mu
Terbang kian kemari
Di antara bunga-bunga
Mencari madu
Kadang ku lihat engkau berayun-ayun
Di tangkai dan daun-daun
Atau berkejaran bersama teman mu
Kupu-kupu
Alangkah senang aku melihat mu
Dapatkah aku memiliki sayap indah
Seperti sayapmu?
(Sigit BK. Kelas 6 SD Palmerah, Jakarta,
Keluarga, 1981)
Wahai kunang-kunang
Kau adalah bintang alam
Terbang menerangi jalan senantiasa
Karena pelitamu tak pernah padam
Wahai kunang-kunang
Di mana kah tempat tinggal mu?
Aku ingin bertamu k rumah mu
Karena aku senag pada mu
(Yanti, SMP Kristen kelas 3 A, jlan pangkuruan No.75,
Banyumas, sinar harapan, 7 Maret 1979)
d. AIR
DI mana kau air?
Semua mencari mu
Tanpa drimu…
Orang akan mati karena haus
Tumbuhan menjadi lemas dan layu
Dari pejabat tinggi, rendah…
Sampai pengemis pun
Kau akan di cari
Memang kau tirta
Sanagt di butuhkan oleh semua
Tapi kehadiran mu yang berlimpah
Banayak membuat manusia susah
Bagai mana tidak….
Rumah, tanaman dan ternak
Bias abis karena kau marah
(Endang Sarwih H. kelas II SDK Gayam, Jakarta.
Gatotkaca, NO. 8. 20 PAril 1979)
Anggrekku kini sedang berbunga
Baunya harum kemana-kemana
Semua yang melihatnya akan tergoda
Datanglah adikku merengek-rengek
Minta di petikan bunga itu
Aku sedih tapi aku juga kasihan pada adikku
Sebab aku tidak tega melihat adikku menangis
Lalu ku petikan Satu
Bunga itu seperti orang yang menangis
Hatiku sangat pilu melihatnya
Oh, bunga anggrekku
Maffkan daku ini
Karena kesalahan ku memetik mu
Demi adikku yang ku sayang
Dan daku pun sayang pada mu.
(Mimin Ulfah Amini, SD Leuweunggajah III, Ciledug,
Cirebon,No.1/IX, 11 April 1981)
f. HUTAN
Oh, hutanku
Betapa rimbunnya kau
Di sana lah para satwa-satwa berteduh
Dan mencari makan
tumbuhan pun hidup bebas
Dan kau pun yang menyediakan udara segar untuk makhluk hidup
Oh, hutanku
Kenapa kau sekarang semakin sedikit?
Mungkin ini ulah para manusia
Yang tidak bertanggung jawab
Oh, hutanku
Semenjak kau semakin sedikit
Para satwa langka pun punah
Karena ulah manusia
Yang tak bernaggug jawab
Dan udara di bumi ini pun semakin tercemar
(Anton Sujarwo P, SMK YKTB 1 kelas 11, Bogor)